Di tengah sibuknya CAKET (Calon Ketua) STAIN adu visi misi. Dengarkan suara kami wahai pemimpin
DUDUK LIMA KANDIDAT calon ketua Ramayana. Mereka adalah para calon
yang akan memimpin Negara Ramayana di masa mendatang. Calon ketua itu adalah
Anggada (Alex), Indrajit (Alif),
Kumbakarna (Faisal), Wibisana (Wahyu), dan Dasarata (Damas). Mereka duduk
dengan wibawa memperebutkan satu kursisinggasana Ramayana.
Anggada yang berkarakter tegas. Indrajit yang hanya memberi harapan-harapan,
biasanyadisebut PHP.
Dia memang tidak serius dalam pemilihan.Wibisana mempunyai watak yang keras dan
sangat berambisi dalam pemilihan untuk mendapat kursi. Berbeda lagi dengan Kumbakarnayang
tiada ambisi untuk naik tahta. Dia berkarakter polos, pasrah tidak memikirkan
kalah menang dalam pemilihan. Terakhir Dasarata yang memang senang berpolitik
praktis.
Setelah mereka mengeskpresikan karakter masing-masing, datang lima
sosok hitam. Sosok absurb yang membisikkan modus pada lima kandidat. Kemudian satu
persatu dari kandidat CAKET Ramayanablusukkan ke sekitar daerah Ramayana. Mereka,
Para CAKET berkampanye pada mahasiswa yang sedang duduk berdiskusi, berkumpul
di mushola, ada yangberjalanpun tak luput mendapat kampanye janji muluk mereka.
Dengan visi dan misinya, Lima CAKET bermuluk-muluk untuk mendapat dukungan.
Pentas itu juga diiringi lagu. Lagu tentang kumpulan orang hebat yang
menjadi wakil rakyat. Lagu yang mengandung arti kebijakan yang diterapkan,
merupakan suara dari rakyat. Nyanyian itu Lagu ciptaan Iwan Fals berjudul Wakil
Rakyat yang dibawakan oleh Dulur Wiga dkk.
Pentas singkat dari dulur teater Kanda mengusung tema politik ini
bukan tiada maksud. Dari dulur Kanda mengambil tema politik karena bertepatan
dengan pemilihan ketua STAIN Kediri yang sedang berlangsung. Selain itu “juga
menjadi proses dulur kanda” tutur kepala suku Kanda Baul, untuk mengolah rasa
situasi yang sedang berlangsung.
Pementasan Kanda bentuk respons dari mahasiswa. Respons dari mahasiswa
yang juga merupakan civitas akademika. Mahasiswa patut menentukan siapa yang
pantas menempati jabatan ketua.Karena kebijakan apapun yang nantinya diterapkan
itu untuk mahasiswa.
Debat yang diadakan Dosen menghadirkan keseluruhan civitas akademika.
“Karena dari dulur Kanda melihat rotasi politik tidak terjadi pada
birokrasi negara saja. Sedangkan di dalam pemilihan Ketua STAIN Kediri banyak
sekali goresan-goresan politik terutama pada banyaknya kandidat yang berambisi
untuk menjadi ketua” Ambisi Kandidat Basicbg STAIN yang Islam permainan politik
pun “menghalalkan segala cara dalam merebut jabatan ketua” dan janji manis.
No comments: