Kediri,
3 November 2012 sabtu kemarin, ratusan orang terlihat memenuhi gedung
Auditarium lantai 4 STAIN Kediri. Dalam acara seminar Inernasional yang
di adakan oleh Ushuludin Department. Seminar ini bertema Ethics and
Global Challenges.
Aacara
seminar tersebut mendatangkan 5 pembicara yaitu Prof. H. Fauzan Saleh,
Ph.D (direktur Pasca Sarjana STAIN Kediri), Kevin R. Evans, Ph.D (TIRI,
Australia), Dr. Purwadi (Universitas Negeri Yogyakarta), Dr. Leila Mona
Ganiem (Konsultan Pengembangan Kepribadian), Mark R. Woodward, Ph.D
(Arizona State University). Unikya yang bisa membedakan dari
seminar-seminar sebelumnya, dikemas menjadi dua season. Yaitu season
pertama yang dimulai pukul 10.00 –12.30, dan dilanjutkan dengan season
kedua pada pukul 13.15 – 13.00.
Ketua
pelaksana agenda ini adalah dari Kaprodi Komunikasi Islam
(Prilani,M.Si). Beliau menyebutkan dalam sambutannya bahwa acara ini
menciduk antusias peserta yang tinggi bahkan membuat fenomena baru yaitu
terdaftar peserta sebanyak 372 orang sebelum pelaksanaan diadakan.
Padahal kursi yang disediakan hanya sekitar 320. “Adapun peserta
keseluruhan yang mengikuti acara tersebut kurang lebih 400 orang dan
terdiri dari beberapa golongan yang mencakup se-Karesdenan Kediri.”
Ujarnya dalam sambutannya kemarin. Sehingga banyak dari mahasiswa maupun
dosen yang mendengarkan seminar tersebut dari halaman gedung Ushuluddin
melalui televisi live.
Momen
yang besar ini dibuka dengan sambutan dari Ketua STAIN Kediri (Dr. H.
Ahmad Subakir, M.Ag.) Yang paling meriah lagi, ketika Drs. H. Priyo Budi
Santoso, M.Si. ( Wakil Ketua DPR RI ) sebagai Keynote Speaker dalam
acara tersebut memberikan sambutan. “kita bangga terhadap pelaksanaan
sistem demokrasi yang kita jalani, tetapi disisi lain banyak juga
keluhan kita terhap pelaksanaan sistem tersebut “. terangnya dalam
pidatonya yang disampaikan kemarin.
Season
pertama dalam acara seminar dibuka dengan tiga pembicara yaitu Prof.
Fauzan Saleh, Ph. D. Dengan tema prespektif Ethics dalam pandangan agama
yang dalam penjelasannya mengungkapkan bahwa “ada dua sudut pandang
yang dijadikan sebagai acuan dengan kaitanya terhadap ethics dan agama
yaitu pandangan dari Al-Ghozali dan Maskawih”. Kemudian pembicara yang
kedua adalah Dr. Purwadi (Universitas Negeri Yogyakarta) dengan bahasa
kromo jawanya yang fashih menjelaskan tentang ethics yang kaitannya
dengan budaya Indonesia. “kita sebagai warga negara Indonesia jangan
malu untuk mengatakan bahwa kita adalah negara yang besar karena kita
punya histori, ephigrapis dan chosmotoris”. Ujarnnya dengan penuh
semangat dan menimbulkan tawa dari peserta. Adapun pembicara yang
terakhir dalam season yang pertama yaitu Dr. Kevin R. Evans, Ph.D (
TIRI, Australia ) dengan tema Strengthening Ethics of Anti-corruption
Behaviour. “korupsi yang selama ini kita kenal adalah bukan merupakan
penyakit melainkan gejala, dan gejala tersebut imbas dari faktor piranti
hukum yang lembek sehingga perlu adanya perbaikan dari sistem hukum
kita perbaikan yang diharapkan juga bukan beratnya suatu hukuman
melainkan kepastian hukum”. ucap narasumber yang berbadan besar dari
Austrlia .
Dalam
season kedua pun tak kalah menariknya. Dua narasumber yaitu Dr. Leila
Mona Ganiem (Konsultan Pengembangan Kepribadian) yang menjelaskan tema
bagaimana membangun karakter komunikatif dengan etika. Dia juga
menjelaskan bahwa pergeseran nilai-nilai pribadi atupun tradisional
dikarenakan karena terkikisnya nilai-nilai tersebut oleh budaya barat.
“kita tidak bisa menutup diri dari maraknya teknologi yang sekarang
menjadi kebutuhan, dan kaitanya dalam pengaruh buruk terhadap teknologi,
kita hanya cukup tahu fungsi sebenarnya dari teknologi dan pengendalian
kita terhadap penggunaanya”. tambahnya lagi. Dan sebagai narasumber
yang terakhir dalam seminar tersebut yaitu Dr. Mark R. Woodward, Ph.D.
yang menjelaskan tentang etika kapitalis dan globalisasi. “whit having
Ethics, Justice, and Social we can step forward’’. jelasnya dalam logat
amerika yang kental.
Menurut
Ulin (I/TbI) “walaupun saya bukan anggota dari mahasiswa Ushuluddin,
walaupun hanya duduk didepan gedung sambil melihat televisi live pun
saya nyempatin meluangkan waktu disini. Karena seminar ini pastinya akan
membawa perubahan dan menambah pengetahuan. Apalagi narasumbernya
adalah pakar-pakar Internasional. Paling serunya juga kedatangan DPR
RI”.
Harapan
Tamy (III/TH) “harapan saya, Ushuluddin dengan adanya seminar-seminar
seperti ini mudah-mudahan pengakreditasian dua 3 Prodi terselesaikan”.
uln/I/TBI
No comments: